Sudah tak heran lagi jika setiap hari jum’at, aku dan rekan-rekan kerja mengatakan “Cilok Day”. Sebelum jumatan kita berempat selalu menyempatkan waktu untuk mencicipi jajanan tradisional “Cilok”, Aci dicolok yang pada kenyataan nya memang g selalu di colok ada juga yang pake pisin, seperti yang biasa aku beli sama teman teman. Aneh bin ajaib, setelah beberapa kali kita mencicipinya kita merasa ketagihan dan kebiasaan itu berulang setiap akhir pekan, rasanya yang gurih membuat cilok ini berbeda dari cilok cilok yang lain. Setengah jam menjelang jumatan biasanya kita dateng dan makan cilok plus teh botol, sekalian melepaskan penat di kepala sebagai akibat dari situasi kerja yang akhir akhir ini memang memeras otak.
Dua minggu yang lalu kebiasaan ini tidak lagi terulang, gerobak cilok yang biasanya nangkring di pinggir jalan itu menghilang entah kemana. Ekspresi kecewa terlihat di raut wajah teman teman, termasuk juga aku. Akhirnya kami tidak lagi dapat merasakan betapa enaknya cilok juara itu. Bagi teman teman yang mempunyai referensi mengenai makanan kuliner yang murah dan menggiurkan segera kasih comment ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar